CARI BAHAN

Wednesday, May 07, 2014

Mufti negara lintah.

Ketika sawah terbiar, lalang tumbuh di sana sini. Rumput samba tumpang sekaki. Sawah saujana pun tiada guna. Tiada hasil yang boleh dituai. Tiada padi yang dapat ditanam. Air pun malas berladung.

Maka lintah tidak menjadi jenuh. Lintah tak betah tinggal dicelah lalang dan rumput samba. Lintah suka berenang-renang di air bergenang.

Tampil petani memugar sawah. Lalang dan samba dihancurkan. Air diairi menggenangi petak-petaknya. Benih semaian dialihkan berceretek dalam sawah.

Maka, tatkala itu, lintah pun berkeliaran. Mufti lintah berfatwa. Halallah darah para petani. Hisaplah darah mereka.

Hukum negara lintah...para petani yang memugar itu, mereka adalah khawarij. Mereka adalah militan. Mereka adalah pengganas.

Lintah memang tidak mengenal kejujuran. Ia hanya menyedut darah mangsa. Lintah bertenggek di celah batang padi yang kian menampakkan ruas-ruasnya.

Dalam negara lintah, muftinya selalu befatwa tentang darah. Muftinya bertempel di luka bernanah petani.

Demikianlah hukum lintah.

No comments: